Friday, April 16, 2010

Mind Control (3)



Untuk menambah khasanah pengetahuan tentang mind control, pada artikel ini disajikan cuplikan dari buku yang ditulis oleh pakar linguistik bernama Noam Chomsky dalam bukunya yang berjudul Media Control: The Spectacular Achievement of Propaganda yang diterbitkan tahun 1997.

Buku ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mencermati lika-liku media dalam mengontrol massa...



Siapakah Noam Chomsky?

Avram Noam Chomsky lahir di Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 Desember 1928. Dia adalah profesor linguistik dari MIT. Salah satu reputasi Chomsky dalam bidang linguistik terukir melalui teorinya tentang tata bahasa generatif.

Kepakarannya di bidang linguistik mengantarkannya merambah ke studi politik. Chomsky telah menulis lebih dari 30 buku politik dengan beragam tema. Sejak tahun 1965 hingga kini, dia menjelma menjadi salah satu tokoh intelektual yang paling kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Buku-buku bertema politiknya kerap dianggap terlalu radikal untuk di resensi atau bahkan ditampilkan oleh media AS.

Barangkali tidak banyak sosok penulis best seller yang bersikap seperti Noam Chomsky. Bagi dia, menulis buku adalah perpanjangan dari aktivitas politiknya. Chomsky selalu menolak melakukan tur standar untuk mempromosikan bukunya. Bahkan Chomsky tidak begitu peduli dengan urusan uang muka royalti, pasal-pasal dalam kontrak maupun hak-hak yang diberikan penerbit.

Menurut Publisher Weekly, setelah 11 September, Chomsky telah menghasilkan dua buku laris yang terjual jutaan eksemplar. Dia juga dinobatkan sebagai penulis buku terlaris bertema politik yang belum tertandingi oleh penulis bertema sama yang ada di AS saat ini.

Media Control menurut Chomsky...

Di zaman sekarang, orang-orang menghabiskan banyak sekali waktu bersinggungan dengan media modern. Televisi, bioskop, komputer, alat permainan, bacaan fiksi dan musik populer adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Media tesebut menyuguhkan informasi yang terserap ke dalam pikiran kita, baik secara sadar maupun tidak.

Informasi yang diterima masyarakat terdiri dari nilai moral, kebajikan dan perbedaan antara yang benar dan salah yang digunakan untuk menyusun tatanan sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Media memiliki peran yang besar untuk membentuk landasan dengan cara mempengaruhi pandangan setiap individu terhadap dunia dan segala hal yang ada di dalamnya.

Hanya melalui sekelompok orang yang sepenuhnya menguasai informasi dan ditempatkan di dalam media, maka mereka memiliki kekuatan untuk mendoktrin seluruh populasi dunia dengan cara berpikir mereka.

Fakta itulah yang digali oleh kelompok Freemason. Mereka menggunakan industri hiburan untuk memposisikan orang-orang agar sesuai dengan cara berpikir mereka. Metode yang mereka pergunakan bervariasi, tetapi demi tujuan yang satu. Yaitu, memcekoki massa dengan keyakinan, ideologi dan tujuan mereka yang sedemikian rupa sehingga kita mulai berpikir bahwa itu adalah hasil pikiran sendiri.

Bukti dari tindakan mereka itu dapat kita temukan dengan sangat mudah. Yang harus dilakukan hanyalah mencari tahu siapakah pemilik dan pengendali media di seluruh dunia?

Kita akan mengetahui bahwa mereka adalah orang yang sama dengan kelompok minoritas yang berhasil menyelamatkan diri dan menjalankan sekte rahasia. Mereka adalah kaum Zionis pengikut setan (Lucifer). Banyak diantara mereka Ashkenazi. Ashkenazi adalah nama komunitas Yahudi yang tinggal di Rheinland, Jerman. Namun banyak Ashkenazi yang bermigrasi keluar Jerman seperti Hongaria, Polandia, Lithuania, Rusia dan Eropa Timur. Mereka membawa serta bahasa dan kebiasaan mereka. Mereka memiliki dan menjalankan industri musik, film, hiburan dan pornografi. Semua demi satu tujuan yaitu mendoktrin massa melalui pengendalian pikiran.

Apakah kita pikir bahwa itu hanyalah sebuah kebetulan semata jika sekelompok orang tadi memiliki seluruh jaringan media? Sama sekali bukan! Terutama saat kita menyadari bahwa kelangsungan mereka bergantung pada pencucian otak dan doktrinasi nilai terhadap kita.

Dapatkah seseorang yang memiliki pikiran bebas dan masyarakat yang terstruktur dengan baik diatur oleh orang zalim? Tentu saja tidak! Itu sebabnya merekam mencekoki kita dengan ide-ide dan pandangan mereka. Mereka menjalankan rencana yang mengerikan, yaitu menyebarkan budaya korupsi di dalam masyarakat.

Tahukah anda bahwa masyarakat yang terlena dengan budaya korupsi akan kehilangan arah dan tujuan, sehingga akan mudah dikuasai. Mengapa? Karena seseorang yang berdiri diatas daratan yang rapuh akan jatuh dengan sendirinya. Masyarakat seperti itulah yang dipersiapkan oleh mereka. Dengan cara apa lagi kita bisa menerima begitu saja Tatanan Dunia Baru mereka...?

sumber:http://www.facebook.com/notes.php?id=100000440734952&style=1

No comments:

Post a Comment