Monday, May 24, 2010

Pembagunan Mesjid di Protes Warga Amerika

Sebuah rencana pembangunan sebuah masjid di dekat Ground Zero, New York ternyata diprotes warga kota itu. Ground Zero merupakan sebutan untuk lokasi bekas menara kembar yang runtuh ditabrak dua pesawat teroris dalam serangan 11 September 2001.

Para pendukung proyek itu mengatakan, rencana pembangunan pusat Islam yang berupa gedung bertingkat tersebut akan mengubah citra jalan Manhattan dan cara orang Amerika berinteraksi dengan umat Islam, sejak hampir 3.000 orang tewas dalam serangan pada 11 September itu. Telegraph, Senin (17/5/2010), melaporkan, masjid itu akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, teater, dan tempat penitipan anak, serta terbuka bagi semua pengunjung demi menunjukkan bahwa umat Islam merupakan bagian dari komunitas Amerika, bukan merupakan elemen masyarakat yang terpisah.

Namun, karena lokasi masjid yang diusulkan tersebut hanya sejengkal dari lubang menganga Ground Zero, rencana itu kontan disambut marah sejumlah warga lokal. “No Mosques At Ground Zero” tulis salah satu situs web anti islam dengan gambar close-up retuntuhan Twin Towers.

Dalam situs itu dikatakan, keberadaan pusat Islam itu akan “memberi bayangan tidak sopan atas Ground Zero“. Yang lain membandingkan ide itu dengan membangun sebuah pusat budaya Jerman di Auschwitz. “(Itu sama dengan) meludahi wajah setiap orang yang tewas pada 9/11,” tulis Blitz, yang mendeskripsikan dirinya sebagai harian antijihad.

Tingkat kemarahan itu tidak biasa di antara warga New York yang menyalahkan Islam ketimbang hanya Al Qaeda, Oknum Amerika atau Israel yang merekayasa tragedi tersebut seperti dalam konfrontasi global Amerika Serikat. “Ini merupakan lingkungan yang salah untuk membangun masjid,” kata Scott Rachelson (59) saat ia pergi ke kantornya. Rachelson, yang bekerja dengan orang-orang yang mencari kompensasi terkait kerusakan atas serangan 9/11, mengatakan, hidupnya berubah selamanya sejak hari ketika dua pesawat yang dibajak menabrak Manhattan.

Seorang wanita yang tinggal di apartemen di sebelah rencana lokasi masjid itu mengatakan, dia tidak bisa menerima proyek tersebut. “Saya berbohong jika saya mengatakan itu tidak membuat saya sedikit gugup,” kata Jennifer Wood (36) saat ia membawa anaknya berjalan-jalan.

Itulah mengapa dikatakan, “Fitnah lebih kejam dari membunuh“, belum bisa dipastikan bahwa pesawat teroris yang menabrak menara kembar tersebut milik umat muslim ataukah bukan. Tapi isu bahwa muslim adalah teroris telah mencemarkan nama baik ISLAM. Semoga dengan adanya hal ini mereka menyadari bahwa sesungguhnya, islam selalu menyebar kedamaian. Memojokkan islam sebagai teroris adalah “FITNAH BELAKA”.

Dunia tahu BUKAN ISLAM pelaku WTC 9/11

Mana yang sebenarnya teroris? Pembantaian Israel (laknatuLLAH) terhadap umat muslim di jalur GAZA ataukah pesawat yang menabrak menara kembar dengan isu pelaku yang belum jelas? Rekayasa, end.

[kompas.com]

No comments:

Post a Comment